Mulai Blokir Jalan, Sandra Anggota DPRD Hingga Bakar Foto SBY-Boediono
Penulis : Hanafi
seputartuban.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR), Jum’at (16/03/2012) melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM dan menuntut SBY – Budiono turun dari jabatanya.
Aksi gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STITMA Tuban dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengawali aksinya dari Gedung Olah Raga (GOR) Tuban menuju Patung Letda Soetjipto untuk orasi.
Sambil membagikan selebaran yang berisi kecaman terhadap pemerintah atas sikap akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada April mendatang, serta membawa poster yang betuliskan protes diantaranya ,”BBM Naik Kapitalis Untung”.
Kemudian para mahasiswa melanjutkan aksinya di Gedung DPRD Tuban, kedatangan mahasiswa sudah disambut barikade personil Polres Tuban yang sudah siaga dilokasi sebelum peserta aksi datang.
Kembali orasi bergantian dilakukan, akhirnya anggota DPRD Tuban yang pada saat bersamaan berada dikantor menemui mahasiswa yakni Sunoto dari Fraksi PDI Perjuangan dan Imron Chudlori dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Setelah menanggapi tuntutan mahasiswa, kedua anggota DPRD ini diminta untuk turut turun jalan dan melakukan orasi menolak kenaikan BBM sambil jalan. Dan keduanya menuruti permintaan mahasiswa menyusuri jalan Teuku Umar, namun belum sampai kelokasi tujuan aksi berikutnya yakni Monumen Adipata Pancasila, kedua politisi ini meninggalkan rombongan mahasiswa yang sedang jalan kaki.
Aksi berbeda dilokasi Simpang Tiga Tugu Pancasila ini, mahasiswa dalam menyampaikan protesnya terhadap pemerintah dengan tiduran di bahu jalan pantura, dan jika tidak ada komunikasi dengan aparat kepolisian kemungkinan seluruh bahu jalan akan dipakai tiduran.
Sebelum membubarkan diri, mahasiswa melakukan ritual protes terakhirnya yakni dengan membakar foto SBY-Boediono sebagai bentuk kemarahan mahasiswa atas sikap kepemimpinanya yang dianggap tidak membela kepentingan rakyat kecil.
Koordinator Aksi, Aminul Qosi’i kepada seputartuban.com mengatakan, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM maka itu sama artinya SBY telah melanggar konstitusi dan undang-udang dasar dan serta menambah sengsara rakyat kecil.
“SBY telah melanggar konstitusi dan undang-undang dasar dan itu sama artinya SBY telah menyengsarakan rakyat kecil, apabila aksi hari ini masih belum ada perhatian maka kami akan mengadakan demo lagi sampai tanggal 1 April”, ancamnya.
Akibat aksi ini aru lalu lintas jalur pantura sempat terganggu, mulai dari jalan Teuku Umar, hingga lokasi aksi terakhir jalan RE Marta Dinata. Kendaraan besar dari arah Semarang diatur dapat melewati kerumunan mahasiswa yang sedang tiduran dibahu jalan, dengan melewati satu lajur jalan.
semangat teman2 q,,kita tunjukkan pada pemerintah bahw kita punya harga diri dan hak,yg harus di perjunagkan,,…
kite tegakkan harga diri bangsa,,,
turunkan SBY dan turun kan harga,,q mendukung mu??
kita tunjukkan bahwa mahasiswa juga punya hati naluri untuk memebela rakyat,,,,hidup rakyaaaaaaaaaaaaaat
hidup mahasiswa??hidup rakyat,,,jangan turun kan SBY untuk sementara wakTu ,KasiH kesempatN dulu,Lihat saja kalau memanga nggak sanggup KIta tUrurn kn liwat JAlan PoliTik,,okkk
by anak kom
semangat lah wahai adik2 q,itu adalah perjuangan kita,untuk melawan rezin pemerintahan,,…
kita dukung teman teman kita…
BBM naik tinggi NASI tak terbeli.
KEMESISKINAN,PENGANGGURAN masih meraja lela,APAKAH KITA SELALU HIDUP DIBAWAH GARIS KEMISKINAN ? ? ?
hidup rakyatt