Penulis : Hanafi
SEMANDING
seputartuban.com – Kecelakaan kembali memakan korban jiwa terjadi di Jalur Pantura Tuban – Surabaya, tepatnya di Jalur Pantura Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, selasa (10/04/2012) pukul 13.00 siang.
Parahnya, kecelakaan tersebut merenggut nyawa seorang kepala Desa (Kades) Minohorejo yang bernama Endang Susilo Ningrum (30), Warga Dusun Bringin, RT : 07/ RW : 02, Desa Minohorejo, Kecamatan Widang, Tuban.
Kejadian bermula saat kendaraan nopol S 2191 HS yang dikendarai oleh Anto (57) warga Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban berjalan dari arah selatan dan bermaksud berbelok ke timur.
Karena pengendara tidak menguasai laju kendaraanya, sehingga menabrak sepedah motor nopol S 4721 Y yang dikendarai oleh Suparno (24) warga Desa Jati, Kecamatan Plumpang, Tuban, yang berjalan dari arah timur ke barat. Kemudian kendaraan yang dikendari Anto oleng ke kanan dan menabrak kendaraan nopol S 5676 Y yang dikendarai oleh Endang Susilo yang berjalan dari arah barat ke timur.
Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakanpun tak bisa dihindari. Akibat motor korban berhantaman dengan kendaraan yang dikendarai Anto, akhirnya korban meningal dunia di tempat kejadian. Dari penuturan saksi bernama Sakijan (55), Warga Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, bahwa korban menderita luka parah dibagian kepala, akibat tertabrak oleh motor yang dikendarai Anto.
Kasat lantas Polres Tuban, AKP Sugeng Setya Trisna menuturkan, kendaraan yang dikendarai Anto berbelok terlalu tajam akhirnaya menabrak kendaraan korban, hingga korban jatuh di pinggir jalan, kepala korban terbentur jalan aspal, dan meninggal di tempat kejadian.
“pengendara Anto berjalan terlalu kekanan ketika berbelok, sehingga menabrak korban yang tidak tahu kalau ada kendaraan di depannya, akhirnya terjadi kecelakaan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu setelah terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa Kades Minohorejo, Kec. Widang, selang tiga jam kemudian, kecelakaan juga terjadi di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Manunggal Utara, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota, Tuban, yang merenggut nyawa seorang mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi ternama di Tuban, saat mengendarai motornya dengan berboncengan tiga, dengan tidak memakai pengaman kepala atau helm.
Kecelakaan maut tersebut berawal saat Angga Eko Prasetyo (20), yang mengendarai Honda supra X nopol S 5218 EL. Berboncengan dengan dua temannnya yaitu Lucy Ayu Juwita sari (21), warga Desa Karangagung, kecamatan palang, Tuban. Dan Mifta (19) Warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, kabupaten Lamongan, yang berjalan dari arah selatan Ke utara.
Tanpa sebab yang jelas motor korban tiba-tiba menabrak sepedah motor Honda Vario yang tidak di ketahui identitasnya. Kemudian motor korban mengalami oleng kekanan dan menabrak Kendaraan Truck Nopol W 9837 XB yang dikemudikan oleh Sabar (55) Warga Desa badurame, RT : 02/ RW : 03, Kecamatan Turi, Kabupaten lamongan.
Setelah menabrak truk yang ada disamping kanan, motor korban langsung terjatuh dan kepala korban membentur aspal. Karena mengendarai motor tanpa mengenakan pengaman kepala atau helm, korban mengalami luka parah di bagian kepalanya. Sesaat setelah kejadian, korban sempat tersadar, namun karena lukanya yang cukup parah, akhirnya korban menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan ke rumah sakit.
“kendaraan korban saat melaju terlalu kencang, dan tidak bisa menghentikan laju kendaraan, akhirnya menabrak kendaraan di depannya dan oleng sehingga menabrak Truck didepannya,” ujarnya.
Pak-Bu Bro,ati-ati lan waspada mawon… sing ati2 wae kadang iseh selip..UTAMAKAN SELAMAT