Penulis : Pito Suwarsono
TUBAN
seputartuban.com – Sungguh sangat disayangkan, bulan ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan yang bernuansa Islami, namun puluhan warga didua kampung, di Kabupaten Tuban ini, malah terlibat tawuran, senin (23/07/2012) pukul 02.00 dini hari tadi.
Penyebabnya pun hanya persoalan sepele, yaitu saling ejek saat kedua kelompok melakukan patroli musik untuk membangunkan orang sahur. Akibat kejadian ini, sejumlah rumah warga rusak dan Jalur Pantura sempat macet, terutama saat terjadinya tawuran.
Aparat Kepolisian dari Polres Tuban yang datang ke lokasi kejadian, di Jalan Panglima Soedirman, Jalur Pantura, Tuban ini, langsung menghalau puluhan warga Kelurahan Karangsari dan Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, agar tidak meneruskan tawurannya.
Kejadian bermula saat dua kelompok pemuda dari Kelurahan Karangsari dan Kelurahan Sidomulyo, berpapasan di Jalur Pantura ini, saat beraktivitas membangunkan warga sahur, dengan membunyikan musik patrol, sekilatr pukul 02.00 dini hari tadi.
Entah dipicu masalah apa, kedua kelompok pemuda tersebut terlibat saling ejek, hingga berbuntut tawuran. Tawuran pun meluas menjadi puluhan warga baik pemuda maupun warga yang sudah tua. Tawuran langsung pecah dan kedua kelompok terlibat saling lempar batu, di Jalur Pantura Tuban ini.
Para pengguna jalan di Jalur Pantura ini langsung menghentikan kendaraannya untuk menghindari tawuran antar kampung tersebut, sehingga Jalur Pantura sempat macet beberapa saat, ketika terjadi tawuran.
Polisi yang mendengar keributan yang lokasinya tak jauh dari Kantor Mapolsek Kota Tuban ini, langsung menerjunkan sejumlah puluhan personil, untuk mendamaikan kedua kampung yang terlibat tawuran. Polisi langsung meredam kedua kelompok dan menghalau mereka agar pulang ke rumahnya masing-masing.
Akibat bentrokan antar warga ini, sejumlah rumah warga rusak. Kaca dan sebagian atap rumah warga juga pecah akibat lemparan batu. Selain itu, papan reklame Kepolisian juga pecah akibat terlempar batu.
Wakapolres Tuban, Kompol Kuwadi saat dikonfirmasi seputartuban.com di lokasi kejadian, menyayangkan tindakan brutal warga yang telah menciderai bulan Suci Ramadhan, dimana Bulan Suci Ramadhan seharusnya diisi dengan kegiatan positif dan bernuansa Islami, namun justru dua kampung tersebut malah tawuran, dan pemicunya-pun hanya persoalan sepele.
“sungguh disayangkan disaat ramadhan kok malah tawuran, jelas ini menciderai bulan Ramadhan,” katanya.
Rencananya pihak Kepolisian akan mengumpulkan para warga yang terlibat bentrokan, untuk kemudian didamaikan. Sempat dilaporkan satu warga terluka, namun pihak Kepolisian saat ini masih akan menyelidiki adanya korban luka.
Foto : Polisi siaga dilokasi bentrok