Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Putri Kabupaten Tuban ternyata memiliki banyak talenta dan dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuanya hingga mampu diterima negara lain. Salah satunya Wulan Anggraini (30) warga Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Kota, Tuban mahir Disc Joke (DJ). Bahkan dirinya tidak hanya bermain untuk lokal namun hingga luar negeri.
Wanita kelahiran Jakarta 1982 kepada seputartuban.com, Rabu (20/06/2012) menuturkan dirinya memulai kariernya menjadi DJ sejak tahun 2009. Dia kenal dengan teman yang mahir dalam Remixser, selanjutnya hasratnya timbul ingin menjadi DJ yang terkenal. Mulailah dia belajar dengan segala keterbatasan alat dan biaya untuk menjadi DJ.
Awal mula keinginan itu tidak diperbolehkan ibunya, karena mengira bahwa dengan menjadi seorang DJ kerap kali menjadi buah bibir masyarakat dan dekat dengan hal-hal negatif. Namun semangat dan tekadnya untuk menjadi DJ begitu besar, akhirnya ibu yang menjadi single parent tersebut mengijinkan.
“Saya sempat mengurungkan diri menjadi DJ, namun harus saya buktikan bahwa DJ tidak semua itu jelek, seperti apa kata sindiran orang orang. Menjadi seorang DJ adalah sebuah kesenangan tersendiri, bisa membuat rilex, santai, nyaman bahkan bisa mengobati stres,” ungkapnya.
Perempuan yang pernah bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negri Pondok Karya 01 Jakarta Selatan ini hingga sekarang masih menuntut ilmu dalam bidang Genre musik R&B. Sebelumnya untuk mengasah kemampuanya, dirinya sekolah music DJ prifat di Asa Internasional, Sekolah DJ milik Jeny Saputra di Jakarta. Bahkan bersekolah hingga di kualalumpur, Malaysia dengan guru DJ Jhon di Home DJ. “apa aku dapat sekarang cuma sebagian kecil dari apa apa yang telah aku cita-citakan,” tambahnya.
Anak ke 2 dari 5 bersaudara pasangan Hadi Purwantoro (ALm) dan Sri Hatmini (54) ini mempunyai segudang prestasi, seperti pernah menjuarai nominasi terbaik dalam festival kejuaraan DJ asia saat Champhion DJ Batle di Sun Club, Malaysia tahun 2011.
Dengan pengalaman dan kemampuan DJ asal Tuban ini dia sudah mampu bekerja dengan menghidupi kebutuhannya sehari hari. Bahkan sekarang gaji untuk setiap penampilannya itu sudah mencapai Rp.9.000.000. “Pertama kali saya tampil itu digaji hanya Rp. 3.000.000. Alhamdulillah sekarang sudah cukuplah untuk makan,” lanjutnya sambil senyum kecil.
Sudah banyak pengalaman kerja dia peroleh diantaranya adalah menjadi DJ Diva Club, Johorbaru Malaysia, resto dan Cafe Singgah Selalu, Malaysia. Dan sejumlah cafe dan club lainya secara khusus mendatangkan dirinya.
Terkait alasan mengapa memilih menjadi seorang DJ, wanita tinggi kuning langsat yang biasa disapa akrab DJ Audy itu menceritakan bahwa, dengan berawal dari keluarga yang sederhana dan bermodalkan semangat untuk meraih prestasi menjadi DJ bisa menjadi DJ hingga ke luar negri.
DJ yang baik, tetap menghormati adat ketimuran, sampai mengharumkan nama Indonesia melalui kemampuan DJ-nya menjadi tujuan utama wanita yang masih lajang ini.
Disoal apa yang akan dilakukan di bumi Ronggolawe kedepan, Audy mengatakan bahwa dirinya berkeinginan membuka sekolah DJ. Dengan demikian akan muncul pemain baru dan diharapkan hingga mampu go international.
“Meskipun anggapan masyarakat bahwa DJ identik dengan dunia malam, jangan anggap semuanya jelek. Saat ini memang belum ada DJ indonesia yang main ke Internasional, sehingga saya tergugah untuk itu dan semoga saja saya dapat melakukanya,” pungkas DJ yang ingin segera nikah itu.
Foto : Saat bermain di Malaysia
Segala talenta yg positif warga Tuban, PEMDA WAJIB MENDUKUNGNYA.