PARENGAN
seputartuban.com – Ratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jum’at (21/06/2013) siang berunjuk rasa di Balai Desa setempat. Warga menyoal proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Di depan pintu pagar balai desa, warga tertahan dan tidak diperbolehkan oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Mereka akhirnya hanya memenuhi jalan desa di depan balai desa tersebut, dan hanya sesekali terdengar teriak orasi.
Hingga sekitar pukul 13.00 siang, warga tetap bertahan dan menunggu hasil rapat panitia desa dan BPD yang dijaga ketat aparat keamanan. Warga berunjuk rasa karena menganggap ada indikasi permainan dari BPD setempat yang diduga tidak akan meloloskan Wiwik menjadi salah satu calon Kades. Diduga BPD hanya meloloskan dua Cakades yaitu Narto dan Warti yang berstatus suami istri tersebut.
Karena terdesak, panitia Pilkades yang terdiri dari 9 orang, melakukan voting. Hasilnya adalah 1 orang memilih Pilkades diteruskan, dan 8 orang memilih mundur. Yang berakibat mundur pula pelaksanaan Pilkades di Desa Sukorejo tersebut.
Di hadapan ratusan warga yang menunggu keputusan tersebut, perwakilan BPD mengatakan bahwa keputusan panitia Pilkades dan BPD mundur, karena hasil voting lebih banyak yang mundur. Pengumuman lewat pengeras suara ini-pun mengundang gaduh ratusan warga di luar pagar.
Untuk menghindari kegaduhan yang lebih besar, aparat keamanan kemudian meminta kepada Wiwik, salah satu Cakades untuk meminta agar warga pendukungnya tersebut membubarkan diri. Dan pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. Akhirnya warga menurut saat diminta oleh Wiwik, agar membubarkan diri dengan tertib. “Kami berharap ketiga calon diloloskan semua, biar nanti warga yang memilih calonya sendiri-sendiri,” ujar Suyoko (45) warga setempat.
Sementara itu menurut Camat Parengan, Didik Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa hal yang terjadi di Desa Sukorejo adalah pembelajaran politik baik bagi warga, pemerintah sekaligus legislatif. “Jadi kami yang ada dikecamatan ini sama-sama meneropong baik dari sisi hukum, politik, dan lain-lain. Selaku camat saya prihatin. Panitia Pilkades sudah maksimal untuk menetapkan Cakades, namun BPD belum bisa menerima hasil dari panitia,” katanya kecewa. (pit)