TUBAN
seputartuban.com – 80 guru Madrasah Diniyah (Madin) mengikuti pembinaan di aula Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Sabtu (13/04/2013).
Plt. Kepala Kemenag Tuban, Mi’rojul Huda dalam sambutanya mengatakan hal ini sebagai upaya meningkatkan kwalitas pendidik Madin. Diantaranya materi tantang Metode pendidikan dan pengajaran bagi guru Madin.
Menurut Mashari, Staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Tuban, mengatakan acara ini diselenggarakan hingga Senin (15/04/2013). Dan diikuti 80 guru dari 19 Kecamatan. Tiap kecamatan mengirimkan 4 perwakilan guru Madin untuk mengikuti pembinaan ini.
Saat ini di Kabupaten Tuban terdapat 523 lembaga Madin. Yaitu 397 Madin Awaliyah dan 126 Madin Wustho.Dan selama ini sudah mendapatkan bantuan dana untuk siswa dan gurunya, melalui bos daerah (Bosda) Madin.
Saat ini Madin sudah mempunyai kurikulum bersama yang dibuat oleh tim penyusun kurikulum Madin Se-Kabupaten Tuban. “Madin sudah punya kurikulum, kita akan berupaya agar diselenggarakan ujian secara bersama. Untuk mengetahui sampai dimana hasil yang diperoleh setelah mempunyai kurikulum,” jelas Mashari.
Bosda Madin Awaliyah tiap siswa mendapatkan dana Rp. 15 ribu dan Wustho Rp. 25 ribu. Serta guru Rp. 300 ribu tiap bulannya yang dicair 6 bulan sekali. “Tetapi untuk memproleh bantuan tersebut ada sayaratnya,” tegasnya.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut, lembaga Madin minimal sudah berdiri selama 3 tahun. Dibuktikan dengan piagam dari Kemenag, dan memiliki siswa minimal 30 anak. Pada 2013 Kemenag Tuban mengusulkan anggaran untuk Madin sebesar Rp. 7.824.480.000. Dana tersebut bersumber dari APBD Provinsi Jatim sebesar 50 persen dan APBD Kabupaten Tuban 50 persen. (muh)
mantabbbbbbbbbbb,walau aq tak ikut merasakan