Daging BPNT Jenu Membusuk ? Ini Cerita Lengkapnya

seputartuban.com, TUBAN – Persoalan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) silih berganti. Jika sebelumnya kualitas beras dan lainnya dikeluhkan, kali ini giliran daging jadi persoalan. Wilayah Kecamatan Jenu, daging yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) tidak layak konsumsi.

Hal ini diungkap langsung oleh salah satu kepala desa di wilayah Kecamatan Jenu. Rabu (12/8/2020) penyaluran BPNT kepada warga miskin dikeluhkan. Karena daging ayam yang diterima dalam kemasan plastik sudah membiru dan berbau tidak sedap.

Kondisi daging sudah berbau

Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim, Kamis (13/8/2020) menegaskan seharusnya untuk warga miskin jangan semata-mata memikirkan kuntungannya saja. “Tolong jangan dijadikan bisnis kemiskinan dan berikan yang terbaik untuk warga miskin,” harapnya.

Ketua Paguyuban Agen kecamatan Jenu, Syaiful Rohman menjelaskan, daging datang dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Ronggolawe Sukses mandiri (RSM) selaku penyedia barang (daging). Diantar penyuplai dalam kemasan plastik dan dijadikan dalam zak. “Memang kami sempat melihat beberapa sampel daging tersebut dan masih layak konsumsi,” jelasnya.

Syaiful mengaku jika ada hal-hal yang kurang baik, dia yang mengkomunikasikan kepada masing-masing penyuplai bahan pangan. Dia menegaskan bahwa terkait daging ini, dia komunikasinya hanya dengan BUMD. “Selama ini hanya komunikasi lewat BUMD kalau terkait daging, dan saya tidak tau menahu barang itu dari mana,” imbuhnya.

Kendala yang dikeluhkan agen, ketika daging dikirim dalam wadah zak, yang kemudian diawetkan dalam box berisi es, menurutnya masih kurang efektif. Karena penyaluran ke KPM tidak bisa sekaligus. “Kami tidak difasilitasi tempat untuk penyimpanan daging yang memadai. Sedangkan kalau kita simpan di dalam box, daging juga cepat membusuk,” keluhnya.

Menanggapi hal ini, Direktur BUMD RSM, Amin jaya menegaskan khusus bulan Agustus, pihaknya tidak menyuplai di Kecamatan Jenu. Karena berikan kepada potensi lokal. “Kami memfollow up hasil hearing dua bulan lalu di dewan (DPRD). Agar sedianya ambil barang produk lokal. Jadi bulan agustus ini, Jenu kami serahkan pada pengusaha lokal dan produk lokal,” tegasnya. RHOFIK SUSYANTO

Print Friendly, PDF & Email