Penulis : Pito Suwarsono
TUBAN
seputartuban.com – Biasanya, aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan dengan cara unjuk rasa atau demo, namun tidak seperti yang dilakukan puluhan siswa sekolah di Tuban ini.
Para siswa sekolah menggelar mimbar bebas dan berorasi di atas panggung dan juga menggelar istighosah atau berdoa bersama, untuk mendoakan agar pemerintah membatalkan rencananya yang akan menaikkan harga BBM.
Sedikitnya 50 siswa dan siswi Madrasah Aliyah Ahomadiyah Tuban, Jawa Timur ini, mempunyai cara yang unik dalam mengungkapkan penolakannya terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pada april mendatang.
Para siswa MA Ashomadiyah ini, menggelar mimbar bebas dan semua siswa berkesempatan melakukan orasi di panggung, untuk mengungkapkan aspirasi, pikiran dan perasaanya terkait permasalahan BBM.
Cacian dan makian praktis keluar begitu saja, dari orasi-orasi yang dilontarkan para siswa kepada pemerintah yang dinilai gagal menyejahterakan rakyatnya, bahkan pemerintah seolah tidak peka dengan jeritan rakyat dan justru akan menaikkan harga BBM.
Para siswa MA yang masih tampak lugu ini, menyuarakan isi hatinya tentang berbagai permasalahan yang diakibatkan jika harga BBM benar-benar dinaikkan oleh pemerintah, yang tentu saja akan berdampak pada semakin susahnya rakyat kecil.
Sambil berorasi di depan panggung yang berlatar foto Presiden SBY dan Wapres Boediono, sejumlah siswa bahkan membawa poster yang bertuliskan tentang penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.
Para siswa menilai bahwa Presiden SBY telah gagal dalam menjalankan roda pemerintahannya, karena di Indonesia masih banyak rakyat miskin yang menjerit, namun justru SBY menaikkan harga BBM.
“harapan saya presiden itu lebih memperhatikan rakyat miskin, karena kita sudah sering menangis, dan kita juga sengsara akibat harga apapun sekarang naik,” ungkap Faridatul Arini, siswi Kelas XI MA Ashomadiyah, saat diwawancarai seputartuban.com seusai berorasi di atas panggung.
Para siswa menilai naiknya harga BBM dikhawatirkan dapat berimbas pada kondisi ekonomi rakyat kecil, termasuk para orang tua siswa, yang telah berusaha keras menyekolahkan anak-anaknya.
Usai menggelar orasi, puluhan siswa ini kemudian menggelar doa bersama, mereka berharap pemerintahan SBY- Boediono membatalkan rencananya yang akan menaikkan harga BBM, sehingga tidak membuat resah dan menyengsarakan rakyat kecil.
Pengasuh Pondok Pesantren Ashomadiyah yang juga sekaligus Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Ashomadiyah, Riza Sholahudin Habibi kepada seputartuban.com mengatakan, bahwa dengan acara mimbar bebas MA Ahomadiyahdengan tema agar BBM tidak jadi dinaikkan, dengan harapan agar para siswa peka terhadap kondisi sosial politik di negeri ini, karena kelak merekalah yang akan menanggung akibatnya, sehingga dibuatlah forum atau event membuat panggung bebas, untuk bicara tentang agar BBM tidak dinaikkan.
Dengan lugu dan polosnya para siswa menggugat Presiden, ingat Presiden dipilih bukan untuk menyengsarakan rakyat, tetapi untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyat. Para siswa telah berorasi bertestimoni bahwa ada problem besar jika BBM jadi dinaikkan.
“sekali lagi ini tolong didengar oleh Presiden dan DPR, anak anak telah mengutarakan unek-uneknya dan berharap agar BBM tidak jadi dinaikkan,” katanya.
Riza menambahkan bahwa dengan menggelar doa bersama adalah untuk menguatkan ritual dan spiritual agar Allah nanti yang akan mengatur sendiri, Allah nanti yang akan menyampaikan hajat, menyampaikan harapan rakyat dan harapan anak-anak Ashomadiyah agar SBY betul-betul tidak jadi menaikkan harga BBM.
Orasi di atas panggung atau mimbar bebas yang dilakukan para siswa MA Ashomadiyah Tuban ini, setidaknya menjadi cermin bahwa Presiden SBY sudah selayaknya membatalkan rencanannya yang akan menaikkan harga BBM, karena akan membuat rakyat kecil semakin sengsara.
BBM naik ,,,,,??? udah g asing lagi di telinga warga indonesia ,,,,,,hanya jalan itu yang di tempuh olh petinggi-petinggi negara ,,,,,,!!!!