Blokir Jalan, Warga Sampaikan Tuntutan Terhadap TTU Pertamina

Penulis : Hanafi

JENU

seputartuban.com – Ratusan warga Desa Tasikharjo melakukan aksi demo dengan memblokir jalan poros desa setempat, Selasa (18/09/2012). Warga menuntut perhatian pihak Terminal Transit Umum (TTU) Pertamina Jenu, yang berlokasi di Dusun Plaosan, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban itu.

Sejumlah faktor yang memicu kemarahan warga ini, Diantaranya adalah adanya bau gas yang tidak sedap mengakibat banyak warga sipil mual, muntah dan sesak nafas. Bahkan diduga kuat, salah satu warga meninggal dunia akibat kejadian ini.

Selain itu, warga saat meminta bantuan tumpeng untuk Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) juga tidak ada tanggapan. Hal ini semakin membuat warga kesal, pasalnya meski hanya beberapa ratus ribu saja dan untuk kepentingan masyarakat luas demi memperingati 17 agustus juga tetap tidak mendapatkan tanggapan. “apalagi yang besar-besar seperti lowongan kerja dan bantuan lainya, lha minta tumpeng saja tidak dikasih kok,” ungkap salah satu warga dengan kesal.

Sehingga puncaknya, warga melakukan pemblokiran jalan akses utama TTU Pertamina dengan meja bambu yang dipasang beberapa spanduk bertuliskan kecaman. Dan warga menuntut 8 tuntutan yakni perusahaan harus menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan terhadap warga yang terkena dampak langsung.

Memberikan kompensasi berupa biaya kesahatan warga terdampak sebesar Rp. 500.000 per- orang setiap bulan. Memberikan konpensasi biaya kesehatan sampai tidak adanya bau yang disebabkan dari tangki tandon tersebut.

Selain itu, pertamina harus membangun pagar Kantor desa tersebut, Merealisasikan untuk membangun ruang kelas baru di SDN Tasikharjo yang telah dijanjikan 2 tahun lalu. Perekrutan tenaga kerja operasional TTU Pertamina Tuban harus mengambil warga sekitar Ring 1.

Terhitung 1 minggu sejak tuntutan ini disampaikan, warga akan memberlakukan karcis untuk semua truck  tangki pertamina sebesar Rp. 10.000 per- Rit. Dan hasilnya akan digunakan untuk pembangunan Masjid Ar- Rahman desa setempat. Warga juga menuntut agar TTU Pertamina mendirikan poliklinik atau pelayanan kesehatan untuk warga Ring 1 yang beroperasi 24 jam.

Koordinator Aksi, Damuri, saat dikonfirmasi seputartuban.com menjelaskan bahwa, 8 tuntutan tersebut dinilai sudah seharusnya menjadi hak warga. Dan hal ini disebabkan kekesalan warga akibat pencemaran yang ditimbulkan perusahaan.

Selain itu saat warga meminta kejelasan tuntutan juga belum ada jalan keluar, bahkan saat diundang untuk mediasi beberapa waktu lalu, yang datang hanya utusan yang tidak dapat mengambil kebijakan langsung. “Saya sudah mengundang, namun yang datang malah utusan mereka yang tidak bisa memberi keputusan. Ini ungkapan yang terpendam, mohon Haris menemui kami, jangan sembunyi, kami akan menuntut, bahkan bantuan tumpeng untuk Peringatan Hari Besar Negara (PHBN) saja tidak dikasih, ” ungkapnya.

Sampai saat berita ini ditulis, pihak TTU Pertamina Jenu masih belum bisa menemui warga. Untuk melakukan hearing atau tatap muka. Begitupun juga sejumlah wartawan yang meliput jalanya aksi juga tidak dapat konfirmasi pihak perusahaan untuk menanggapi kemarahan warga ini.

Foto : Warga saat melakukan aksi pemblokiran jalan desa setempat

Print Friendly, PDF & Email