Bertahan Menjadi Pemulung, Meski Pendapatan Kurang

Penulis : Edy Purnomo

SEMANDING

Aktivitas pemulung di TPA Gunung Panggung

seputartuban.com – beberapa pemulung yang biasanya mengais sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Gunung Panggung, Desa Gedongombo, Kec. Semanding mengaku biasanya hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 7500 hingga Rp. 15.000 per-hari.

Hasil penelusuran seputartuban.com, di TPA Gunung Panggung, Kamis (05/04/2012) menyebutkan meski penghasilan para pemulung ini sangat sedikit, namun mereka tetap menekuni pekerjaanya ini sebagai penghasilan mereka.

seperti yang diungkapkan Sukirah (40), warga Dusun Jarkali, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding ini mengatakan bahwa setiap harinya sejak pukul 06.30 – 16.30 WIB, dia hanya berhasil mengumpulkan 18 kg untuk sampah plastik dan kertas kemudian laku dijual kepada pengepul sampah sekitar Rp. 7500, “harga satu kilonya Rp. 400 rupiah,” ujar Sukirah.

Senada disampaikan Saminah (60), dirinya mampu mendapatkan penghasilan lebih yakni Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000, saat ada acara besar yang biasanya diadakan di Kota. Seperti adanya karnaval atau acara-acara pentas yang biasanya diadakan di alun-alun Tuban.

Saat ditanya mengapa dengan penghasilan seperti itu masih bertahan menjadi pemulung, Saminah menyatakan bahwa tidak ada pekerjaan lain yang bisa dia lakukan. Perempuan sepuh yang mengaku bahwa salah satu anaknya juga menjadi pemulung ini juga mengatakan bahwa dia telah menjadi pemulung di TPA ini sejak bertahun-tahun lalu.

Ditemui dilokasi yang sama, petugas lapangan TPA Gunung Panggung, Sugeng Abriyanto menyebutkan ada sekitar 60 orang pemulung yang saat ini setiap hari datang dilahan seluas 7 Ha itu untuk memungut sampah.

Print Friendly, PDF & Email