Benteng Belanda Di Jenu, Bukti Sejarah Yang Terabaikan

JENU

seputartuban.com – Sudah sepantasnya bangunan bekas benteng Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Belanda di Dusun Tajung, Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban menjadi salah satu cagar budaya Kabupaten Tuban. Karena bangunan yang dibangun tahun 1602 itu menjadi bukti sejarah, tentang Tuban dimasa lampau.

TOGEL JITU : Inilah lokasi yang dipakai mencari wangsit nomor togel
TERABAIKAN : Inilahlah benteng tinggalan VOC, berubah fungsi menjadi  lokasi mencari wangsit nomor togel

Direktur LSM Cagar, Edy Toyibi, saat dikonfirmasi Minggu (9/3/2014) menjelaskan saat ini benteng belanda hanya tersisa sebesar gerbong kereta. Bangunan berbentuk setengah lingkaran sepanjang 6 meter dengan tinggi 1 meter itu dulunya bekas benteng belanda dimasa monopoli perdagangan VOC.  Bangunan awalnya memanjang sepanjang pantai tanjung Awar-Awar, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Benteng ini sebagai bukti fisik sejarah Indonesia, khususnya Kabupaten Tuban. Bahwa dahulu pernah ada peradaban Belanda di Tuban. Selain Benteng ini, juga nampak 2 buah benteng yang masih ada di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Seharusnya pemerintah berkewajiban untuk menjaga dan melestarikanya. “Minimal ada proteksi atau penjagaan disitu, bukan justru seakan diabaikan hingga rusak,” ujar Edy.

Lebih lanjut aktivis lingkungan ini menambahkan jejak peninggalan belanda ini terletak di lahan milik Negara. Seharusnya, dalam hal ini Pemkab Tuban lebih leluasa dalam soal pengelolaannya. Bahkan Edi berharap bisa menjadi lokasi wisata. “Disini eksistensi pemerintah diperlukan. Kajian dan pendanaan seharusnya ada untuk itu,” lanjutnya.

Nyatanya, bangunanan VOC ini tinggal menunggu kehancuran. Karena selama ini tidak ada upaya nyata atau perhatian dari Pemkab Tuban untuk menjaga benteng ini. Bahkan kini bangunan semakin hancur karena digerus air laut.  “Bangunan sudah lebih dari 50 tahun itu aturannya sudah jelas menjadi cagar budaya. Bangunannya ditepi laut, kalau tidak terawat bisa rusak, ” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perekonomian dan Pariwisata,  (Dispepar) Pemkab Tuban, Endang Trimedyain, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian dan melihat lokasi benteng itu. Selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan. “Nanti dilihat dulu, sementara kita masih belum jelas data kajian itu, ” ungkap Mei. (han)

Print Friendly, PDF & Email