TUBAN
seputartuban.com – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Rhoma Irama, didampingi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Melakukan silaturrahmi politik di Kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Tuban, jalan Wahidin Sudiro Husodo Tuban, Jum’at (10/5/2013).
Dalam kesempatan ini raja dangdut ini menyampaikan cerita awal dirinya besedia mencalonkan diri sebagai Capres Pemilu 2014. Berawal pada 2004 lalu, dirinya didatangi forum Ulama dan Habaib Betawi, Sekretaris Forum Habaib Nasional dan politisi senayan.
Untuk ditawari menjadi ketua umum salah satu partai nasional. “awal one man one vote pemilihan langsung, saya ditawari tetap saya tolak. Emang enak jadi Presiden, lebih enak jadi Raja Dangdut,” katanya sambil tertawa.
kemudian pada 2009, dirinya ditawari lagi dengan sejumlah alasan. Diantaranya karena Rhoma dianggap ikon islam dan visioner. Karena sejak tahun 80-an sudah melantunkan lagu-lagu yang kritis untuk merubah negeri.
Diantaranya lagu hak asasi manusia, korupsi, judi, mirasantika serta haram. “Capres juga harus memiliki Popularitas dan elektabilitas dan kapabelitas. Namun waktu tahun 2004 itu tetap masih saya tolak,” tuturnya.
Kemudian pada 2012 tawaran dari Ketum DPP PKB yang melamarnya diterima. Dirinya merasa adanya keterpanggilan untuk mencalonkan diri. Karena saat ini nilai-nilai pancasila belum dapat dilakukan seluruh elemen bangsa.
Terbukti dengan banyaknya anarakhisme, korupsi, matrealisme politik serta saling serang antar politisi. “saat ini nilai-nilai Pancasila itu baru tahap sosialisasi belum aplikasi. Semakin jauh dari harapan pendiri bangsa. Ini semua bisa diatasi jika menjalankan nilai-nilai ketuhanan,” jelas Rhoma.
Hadir dalam kesempatan Curhat Rhoma ini, Bupati Tuban Fathul Huda, Wakil Bupati Tuban sekaligus Ketua DPC PKB Tuban Noer Nahar Hussein, fungsionaris DPC PKB Tuban dan Bojonegoro. Serta sejumlah pejabat pemerintah. Hal ini nampak dari kendaraan dinas ber pelat merah terparkir didepan halaman acara. (han/nal)