Penulis : Hanafi
TAMBAKBOYO
seputartuban.com – Tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), melakukan aksi demo di depan Kantor PT. Holcim Indonesia Tbk, Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Tuban, Rabu (27/06/2012).
Dalam aksi yang dilakukan oleh 3 LSM yakni LSM Laskar Merah Putih, LSM Kresna, LSM Pagar Perkasa, menyoal pembebasan lahan yang dilakukan PT. Holcim untuk pembangunan pabrik dikawasan Kec. Tambakboyo.
Selain itu juga menyoal tentang perekrutan tenaga kerja dalam pembangunan Proyek PT. Holcim, agar lebih mengutamakan warga Ring 1 PT.Holcim. Karena warga sekitar lebih merasakan dampak secara langsung ataupun tidak langsung pabrik semen asal Swiss tersebut.
Koordinator aksi, dan juga selaku Ketua LSM Pagar Perkasan, Rochani Sambodo mengatakan bahwa janji-jani PT Holcim untuk merekrut tenaga kerja lokal dinilai hanya isapan jempol. “saya menolak bentuk apapun sebelum adanya kesepakatan bersama, terkait masalah pembebasan tanah dan perekrutan pekerja,” ujarnya.
Selain itu para pendemo yang dijaga sekitar 20 personil polisi ini juga menuntut adanya pemberdayaan kaum wanita dari warga sekitar pabrik. Karena dinilai selama ini, partisipasi Holcim dalam memberdayakan wanita sangat kurang.
“Wanita-wanita sekitar Holcim kurang diberdayakan, akhirnya wanita itu banyak yang kurang mempunyai keahlian,” imbuhnya.
Terpisah, Tuban Project Communication PT. Holcim Indonesia Tbk, Indriani Siswati, saat dikonfirmasi seputartuban, terkait tuntutan para aksi demo menjelaskan bahwa, perekrutan yang ada di pabrik Holcim sudah dilakukan pihaknya dan tersebar dari warga Ring 1.
“sudah ada 800 pekerja yang direkrut oleh PT Holcim dalam proyek pembangunan pabrik Holcim hingga saat ini,” tuturnya.
Adapun terkait masalah pembebasan tanah dan pemberdayaan wanita di warga sekitar, Indri menegaskan bahwa sampai sekarang sudah banyak program Corporate Sosial Responsibility (CSR) Holcim yang ditujukan terhadap pemberdayaan wanita. Sedangkan untuk pembebasan tanah semuanya sudah melalu mekanisme dan aturan yang berlaku sesuai pearturan dan perundang-undangan.
“mulai dari pelatihan memasak, menjahit sampai pengolahan makanan sudah kami lakukan untuk pemberdayaan wanita bagi warga disekitar Holcim. Adapun masalah pembebasan tanah yang disoal oleh pendemo itu hanya masalah kesalah pahaman implementasi perusahaan dan pendemo saja,” tegasnya.
Foto : Massa saat melakukan aksi demonstrasi
Sebelum nasi menjadi BUBUR mulai sekarang warga Ring 1 PT.Holcim harus berani mengawal penambangan yang dilakukan Perusahaan milik ASING atau Swiss. karena kita warga Tuban tidak ingin terjadi seperti perusakan Lingkungan.