Kejar Stok PMI Tuban “Ngamen” Darah

TUBAN

logo-donor-darah-sukarela-dds-pmi-_111212103424-735seputartuban.com–Minimnya pendonor darah di bulan puasa membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tuban putar otak. Berbagai cara dilakukan.

Upaya jemput bola dengan pola layanan keliling atau “ngamen” darah pun digencarkan. Sasarannya mulai masjid, perusahaan dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan semata guna memenuhi target 1.000 kantong darah per bulan.

Hasilnya, hingga Sabtu (05/07/14) hari ini, stok darah dari hasil ngamen di beberapa tempat diperoleh 264 kantong darah. Jumlah itu terdiri dari gologan darah A 25 kantong, B 76 kantong, O 118 kantong dan darah golongan AB  45 kantong.

Direktur Unit Donor Darah PMI Cabang Tuban, Didik Suharyoso, menerangkan jumlah tersebut diperoleh dari berbagai kegiatan yang dilakukan selama bulan puasa di berbagai tempat yang sudah menjadi target layanan.

Disebutkan, terobosan dadakan tersebut harus dilakukan karena kebutuhan akan kantong darah. Jika hanya menunggu di kantor PMI saja tidak akan tercukupi.

DIDIK SUHARYOSO: Saat ramadhan seperti ini pendonor yang datang langsung ke kantor PMI juga sepi.
DIDIK SUHARYOSO: Saat ramadhan seperti ini pendonor yang datang langsung ke kantor PMI juga sepi.

“Tentunya kegiatan ini bergilir dan akan tetap kita lakukan. Kalau tidak seperti itu, guna mencukupi kebutuhan per bulan yang rata-rata masih sekitar 1000 kantong darah kan tidak mungkin terpenuhi. Apalagi ini  bulan ramadhan, pendonor yang datang langsung ke kantor PMI juga sepi,” terang pria asal Madura ini.

Menurut Didik, untuk layanan di masjid biasanya dilakukan setelah salat  tarawih. Responnya cukup menggembirakan. Terbukti banyak warga yang dengan sukarela mendonorkan darahnya.

Sementara untuk stok darah yang tersedia di PMI Tuban berdasarkan prosentase kebutuhan masyarakat, untuk golongan darah A mencapai 25 persen, golongan darah B juga 25 persen, golongan darah AB sebanyak 10 persen serta golongan darah O sebanyak 40 persen.

“Untuk golongan darah jenis  O ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Sehingga ketika jenis tersebut kosong kita harus droping dari PMI Surabaya,” tandas Didik.  AMIN

Print Friendly, PDF & Email