Soal Kurikulum 2013 Kemenag Tuban “Salahkan” Pemerintah

TUBAN

demo-kurikulum-2013seputartuban.com-Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, M Muhlisin Mufa, menjelaskan sejatinya semua lembaga sekolah yang ada di bawah Kementerian Agama siap untuk melaksanakan Kurikulum 2013.

“Namun yang menjadi kendala adalah pemerintah yang belum siap menjalankannya. Sebenarnya kita terkedala sarana prasarana dan perangkat pembelajarannya,” tegas dia, Senin (08/12/2014) siang.

Muhlisin menyebut, pengadaan buku yang disediakan dari pemerintah datangnya terlambat adalah kendala utama yang menghambat aplikasi Kurikulum 2013.

“Hal itu yang menjadi kedala dalam pelaksanaan di tingkat lembaga. Soal penghentian kurrikulum yang berbasis karakter ini (Kurikulum 2013), kita masih menunggu petunjuk resmi dari pusat,” paparnya.

Kekurangan Kurikulum 2013, menurut Muhlisin, merupakan buah dari keputusan pemerintah yang tergesa-gesa. Indikator bahwa Kurikulum 2013 belum matang dan dipaksakan terlihat dari distribusi buku dan konten bahan ajar.

Disebutkan, pembelakuan Kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan karakter ini bertujuan untuk melakukan pendidikan yang mengedepankan moral, etika dan juga pendekatan secara personal. Sehingga pendidik bisa mengetahui kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Dan, tugas seorang guru bukan sebagai pendidik melainkan sebagai mediator bagi para siswanya.

Disdikpora Tuban Tak Mau Gegabah

SUTRISNO: Tunjangan insentif untuk guru TPQ di Tuban tahun depan naik 100 persen.
SUTRISNO: Kepala Disdikpora Tuban.

Sementara, kendati Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anis Baswedan, secara resmi telah mengumumkan penghentian Kurilulum 2013 bagi sekolah yang baru satu semester melaksanakannya, namun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban tidak mau gegabah.

“Sebelum ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat tentang penghentian Kurikulim 2013, kami belum berani untuk menindak lanjutinya,” tegas Kepala Disdikpora Kabupaten Tuban, Sutrisno di kantornya, Senin (08/12/2014) siang.

Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah terkait pemberhentian kurikulum pengganti Kurikulum 2006 atau lebih dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut.

“Namun begitu kita sedang melakukan koordinasi dengan para kepala sekolah di Kabupaten Tuban untuk membahas moratorium Kurikulum 2013 tersebut,’ kata Sutrisno.

Selain itu, langkah yang tengah diambil Disdikpora Tuban untuk menyongsong moratorium tersebut dengan membentuk tim untuk melakukan evaluasi terhadap sekolah yang ada. Sekolah yang dianggap layak atau mampu akan tetap melanjutkan penerapan Kurikulum 2013.

Hal ini sesuai kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyebutkan bagi sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun pelajaran 2013/2014 diharapkan tetap melanjutkannya. Sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 selama tiga semester ini nantinya akan dijadikan sebagai sekolah pengembangan dan percontohan implementasi Kurikulum 2013.

“Sebenarnya Kurikulum 2013 itu lebih bagus. Karena kesiapannya yang kurang maksimal sehingga  menuai kendala di tingkat sekolah. Sebenarnya antara KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 memiliki kesamaan. Hanya saja yang berbeda adalah metode pembelajaran dan sistem penilaiannya,” papar Sutrisno.  MUHLISHIN

Print Friendly, PDF & Email