Di Tuban Puas Bantai Calon Pengantinnya Lalu Gantung Diri

KEREK

illustrasi: GOOGLE IMAGE DIOLAH
illustrasi: GOOGLE IMAGE DIOLAH

seputartuban.com-Sisa darah menantu yang tewas dibantai mertuanya sendiri belum kering akhir bulan lalu, kembali darah manusia tumpah membasahi bumi Kecamatan Kerek.

Jika sebelumnya peristiwa berdarah-darah yang berakhir kematian itu tejadi di Desa Tengger, kali ini kejadian sama berlangsung di Desa Gaji. Kedua desa ini masuk wilayah Kecamatan Kerek.

Tapi peristiwa yang terjadi Senin (13/07/07/2015) sore pukul 17.00 wib ini korbannya dua sekaligus, yakni sepasang calon pengantin renta yang rencannya akan naik pelaminan malam 29 ramadhan nanti.

Kisah kematian sepasang pengantin tersebut kali pertama diketahui keponakan korban bernama Darman. Remaja 15 tahun itu terkaget-kaget saat masuk rumah usai ngaburit melihat pamannya, Sardin (60), sudah tak bernyawa dengan seutas tali di lehernya tergantung pada kuda-kuda rumah.

Darman semakin histeris karena tak jauh dari jasad pamannya tergantung tergeletak sosok perempuan dengan kondisi berdarah-darah bekas bacokan. Setelah di dekati tenyata perempuan yang sudah tak bernyawa tersebut adalah Darsini (53), perempuan yang akan dinikahi pamannya.

IKUT MATI: Jasad Sardin yang tewas gantung diri usai membunuh calon pengantinnya diusung ke RSUD dr Koesma Tuban, Senin (13/07/2015) malam.
IKUT MATI: Jasad Sardin yang tewas gantung diri usai membunuh calon pengantinnya diusung ke RSUD dr Koesma Tuban, Senin (13/07/2015) malam.

“Saya dari jalan-jalan ke Kerek sekitar jam lima. Saat masuk rumah keduanya sudah meninggal,” kata Darman pilu saat ditemui pada lokasi kejadian di rumah korban RT 04 RW 07 di Desa Gaji.

Sejumlah warga menuturkan, diduga Sardin yang warga Dusun Luwuk, Desa Kedungrejo, Kerek, gantung diri setelah membunuh calon isterinya. Hal tersebut dikuatkan ditemukan sabit dan cangkul berlumuran darah tak jauh dari jasad Darsini.

“Kita masih melakukan pengembangan kasus dan mengungkap penyebab dari pembunuhan ini,” kata Kapolsek Kerek, AKP Tamami, sesaat setelah tiba di lokasi nahas.

Polisi telah memeriksa beberapa saksi yang diduga mengetahui kejadian itu dan membawa alat bukti berupa cangkul, sabit dan seutas tali yang dipakai untuk gantung diri.

Saat ini jasad sepasang calon pengantin tersebut masih berada di RSUD dr Koesma Tuban untuk dilakukan otopsi.

Sementara sebelumnya, kesal selalu diancam menantunya, Wartono (55) warga Dusun Tengger Wetan, Desa Tengger, Kecamatan Kerek, membantai menantunya sendiri Dimas Joyo Mulyono (24) yang tinggal serumah, Selasa (30/06/2015) sore. MUHLISHIN

Print Friendly, PDF & Email