Pesta Sabu Karyawan Finance Babat Dicokok

TUBAN

TAK BERKUTIK: Kasubag Humas AKP Elis Suendayati bersama Kasat Narkoba AKP Budi Friyanto menujukkan barang bukti beserta terangka S di Polres Tuban, Kamis (02/04/2015) siang.  foto: ARIF AHMAD AKBAR
TAK BERKUTIK: Kasubag Humas AKP Elis Suendayati bersama Kasat Narkoba AKP Budi Friyanto menujukkan barang bukti beserta terangka S di Polres Tuban, Kamis (02/04/2015) siang.
foto: ARIF AHMAD AKBAR

seputartuban.com-Seorang karyawan sebuah finance berinisial S dicokok aparat Satres Narkoba Polres Tuban usai menggelar pesta sabu-sabu di rumah kosnya Desa Minohorejo, Kecamatan Widang.

Penangkapan ini sekaligus menguak indikasi peredaran narkoba di Bumi Wali belum benar-benar berhenti.

Kasubag Humas Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, mengatakan penangkapan karyawan finance yang berkantor di Babat Lamongan tersebut dilakukan pukul 2300 WIB akhir pekan kemarin.

“Tersangka diamankan beserta barang bukti satu poket sabu-sabu seberat 0,5 gram dan alat penghisapnya,” kata Elis, Kamis (02/04/2015) pagi.

Menurut dia, selain itu polisi juga mengamankan sebuah mobil Toyota avanza bernopol B 1008 PZA milik tersangka.

Kepada polisi S mengaku serbuk haram tersebut dibeli dari seorang pria yang belum lama dikenalnya dengan inisial Y asal Kabupaten Blitar seharga Rp 300.000.

“Pelaku dijerat pasal 112 undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara minimal 4 hingga makssimal 12 tahun,” tutur Elis.

Sekadar mengingatkan, tahun lalu seorang pejabat pemkab  berinisial MK yang sehari-hari bertugas sebagai staf sekretariat di Kantor Kecamatan Tuban ditangkap aparat Polres Tuban.

MK tertangkap dalam sebuah pnggerebekan di Jalan Tuban-Semarang KM 06 saat pulang ke rumahnya dengan menggunakan motor di Dusun Kandangan, Desa Sekardadi, Kecamatan Jenu, Jumat (17/10/2014) sore.

Ketika ditangkap MK kedapatan membawa narkotika golongan satu jenis sabu-sabu seberat 3,6 gram yang dikemas dalam 16 paket dari saku celananya. MK yang disebut-sebut telah masuk target operasi (TO) polisi tersebut dengan mudah dilumpuhkan berkat informasi dari masyarakat. ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email