Menjalin Cinta Terlarang, Perangkat Desa Didemo Warga

SENORI

PROTES : Untuk menyampaikan aspirasinya, warga menggunakan spanduk dan poster berisikan kecamatan dan tuntutan pencopotan perangkat desa yang diduga selingkuh dengan perempuan bersuami yang tidak lain warganya sendiri. Saat berunjuk rasa, Selasa (23/09/2014) Foto : ARIF AHMAD AKBAR
PROTES : Untuk menyampaikan aspirasinya, warga menggunakan spanduk dan poster berisikan kecamatan dan tuntutan pencopotan perangkat desa yang diduga selingkuh dengan perempuan bersuami yang tidak lain warganya sendiri. Saat berunjuk rasa, Selasa (23/09/2014) Foto : ARIF AHMAD AKBAR

seputartuban.com – Puluhan warga Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Selasa (23/09/2014) melakukan unjuk rasa. Diawali dengan konvoi keliling desa dengan melakukan orasi yang berisikan kecaman dan tuntutan terhadap seorang perangkat desa setempat yang diduga kuat berselingkuh dengan warganya.

Saat didepan Balai Desa setempat warga melakukan orasi dengan membentangkan spanduk “STOP JANGAN LAGI LINDUNGI PERUSAK MORAL MASYARAKAT” dan sejumlah kecaman dan tuntutan lainya yang mendesak perangkat desa tersebut dipecat dari jabatanya. Massa sempat masuk kelingkungan Balai Desa, namun oleh Polisi yang mengamankan jalanya aksi meminta keluar dan hanya diperbolehkan perwakilan warga.

Jika massa didalam Balai Desa, dikhawatirkan terjadi kerusuhan. Karena pada saat bersamaan sedang berlangsung pertemuan antara keluarga perangkat desa dan keluarga perempuan yang diduga menjadi selingkuhanya tersebut. 5 orang perwakilan warga ditemui Kepala Desa dan perangkat desa.

BEJOLAK WARGA : Warga Desa Wanglu Wetan saat ngluruk di Kantor Kecamatan Senori untuk menyampaikan tuntutan pencopotan perangat desa yang diduga berselingkuh dengan perempua bersuami, Selasa (23/09/2014) foto : ARIF AHMAD AKBAR
BEJOLAK WARGA : Warga Desa Wanglu Wetan saat ngluruk di Kantor Kecamatan Senori untuk menyampaikan tuntutan pencopotan perangat desa yang diduga berselingkuh dengan perempua bersuami, Selasa (23/09/2014) foto : ARIF AHMAD AKBAR

Mashuri (23), koordinator aksi yang juga tokoh pemuda setempat meminta pihak desa memproses pelanggaran etika ini dengan memecat perangkat desa yang diduga telah berselingkuh dengan wanita bersuami tersebut. Karena dianggap telah mencoreng nama baik desa dan sudah malukan tindakan amoral. “Kami tadak akan macam-macam dan meminta macam macam asalkan kami di pertemukan dengan pelaku,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Wanglu Wetan, Helmy Hayati tidak dapat memberikan keputusan langsung. Karena pihaknya harus melakukan sejumlah langkah sesuai prosedur yang ada. “Iya bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian argumentasi panjenengan saya tampung dulu biarkan saya berkomunikasi dulu (dengan pelaku),” katanya dihadapan massa.

Merasa belum terpenuhi tuntutanya, massa bergerak ke Kantor Kecamatan Senori. 4 perwakilan warga bermaksud menemui Camat Senori. Namun karena tidak ditempat, hanya ditemui Sekretaris Kecamatan (Sekcam), R Dani Ramdhani.

Dihadapan massa orang nomor 2 di Pemerintahan Kecamatan Senori ini menyarankan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan saja. Jika tetap diproses baiknya dilakukan secara hukum. “Alangkah baiknya jika masalah ini di selesaikan secara kekeluargaan saja, ojo jotos-jotosan. Alangkah baiknya lagi kalau masalah ini diselesaikan secara kelembagaan melalui proses peradilan,” jelas Sekcam.

Mendapat penjelasan ini warga membubarkan diri dan akan menunggu janji yang disampaikan oleh pihak desa dan kecamatan. Jika tetap tidak ada tindakan nyata sesuai tuntutan, warga akan melakukan aksi lebih besar lagi.

Diketahui, warga murka setelah mengetahui secara langsung bahkan membututi usai perangkat desa yang dimaksud menginap dengan perempuan yang saat itu sedang ditinggal pergi kerja suaminya diluar kota disebuah penginapan di Kabupaten Bojonegoro. ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email

1 komentar

Komentar ditutup.