Lumpuh Sejak Bayi, Penderita Polio Dapat Bantuan

seputartuban.com, MONTONG – Kebahagiaan nampak dari ekspresi, Shofiul Huda (17), Senin (6/1/2020). Penderita polio yang mengalami kelumpuhan sejak bayi itu menerima bantuan kursi roda, sembako, jajan dan uang tunai dari pengusaha ternama Tuban, H. Muhammad Anwar. Melalui utusannya dan didampingi kepala dusun, bantuan disebabkan di rumahnya di Dusun Topar, RT 27 RW 7, Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

BAHAGIA : Shofiul Huda bersama bapak dan keluarganya saat menerima bantuan dari H. Muhammad Anwar di depan rumahnya

Bertepatan dengan 9 hari meninggalnya sang adik bernama Intan Auliana Rahmadhani (9) karena leukemia, Shofiul Huda menerima bantuan yang sangat dibutuhkan, yakni kursi roda. Meski dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, bantuan itu dapat digunakan untuk kesehariannya agar tidak hanya dipapah, maupun ditidurkan saja. Dengan ditambahi bantal beberapa sisi, Shofiul Huda dapat direbahkan kemudian didorong.

Hal ini terbukti saat dia diletakkan diatas kursi roda, ekspresi dengan suara beberapa kali. Terkesan dia sangat senang dengan apa yang ia terima. “Reng…. Reng…. numpak mobil (naik mobil),” kata Darmuji (50), bapak Shofiul Huda sambil mendorong kursi roda.

EKSPRESI TIDAK BIASA : Shofiul Huda saat dinaikkan dan didorong ayahnya di kursi roda bantuan dari H. Muhammad Anwar

Darmuji didampingi istrinya, Waitini (40) dan kerabatnya menerima bantuan dari H. Muhammad Anwar melalui utusannya. Bantuan yang sudah diterima keluarga ini sudah dari lintas komunitas, masyarakat. Namun bantuan kali ini berbeda, karena kursi roda sangat bermanfaat untuk anaknya. “Terima kasih atas segala bantuannya selama ini dari banyak pihak. Kali ini khusus Pak Haji Anwar terima kasih juga semoga barokah,” kata Watini kepada urusan H. Muhammad Anwar.

Kepala Dusun Topar, Suhadik mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterima warganya dari pengusaha sukses H. Muhammad Anwar. “Pak Anwar orang baik dan peduli, terim kasih warga kami telah dibantu sesuai kebutuhannya. Memang keluarga pak Darmuji luar biasa. Punya 2 anak yang sakit namun tetap kuat dan tabah menjalaninya,” ungkapnya.

Ini video lengkapnya

Diketahui, anak kedua Darmuji dan Watini beberapa hari sebelumnya meninggal dunia. Setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD dr. Soetomo Surabaya selama 32 hari karena Leukemia. Tidak kurang dari 8 kali menjalani kemoteraphy. Namun takdir berkata lain, anak berusia 9 tahun itu meninggalkan orang tua dan kakaknya yang lumpuh untuk selama-lamanya. Beruntung, kepedulian banyak membantu keluarga ini. Karena jika biaya ditanggung sendiri, dana ratusan juta diperkirakan habis untuk membayar selama proses perawatan medis tersebut. TIM

Print Friendly, PDF & Email