Dua Pekerja Sumur Gegunung Terbakar

seputartuban.com, SINGGAHAN – Dua karyawan PT Tawun Gegunung Energi (TGE), Jumat (17/3/2017) sekitar pukul 11.45 WIB, di area pengeboran sumur tua no. 36 Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban terbakar. Akibatnya kedua korban harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Montong.

PERIKSA BUKTI : Anggota Polsek Singgahan, saat memeriksa lokasi kejadian dan barang bukti kejadian terbakarnya pekerja sumur minyak di wilayah PT TGE

Kedua karyawan yang menjadi korban adalah Darso (25), warga Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan. Serta Yus (25), warga asal Kabupaten Cianjur. Keduanya menurut data Polsek Singgahan adalah karyawan PT TGE.
Menurut Kapolsek Singgahan, AKP TOTOK Wijanarko, mengungkapkan kejadian bermula saat kedua korban sedang memperbaiki diesel yang digunakan sebagai alat pompa air yang sedang rusak. Saat diperbaiki, mesin kemudian dihidupkan oleh kedua korban. 

Tiba-tiba mesin diesel memunculkan percikan api saat dihidupkan. Kemudian menyambar uap gas kering dari pipa pembuangan gas yang berjarak sekitar 3 meter dari lokasi. Sehingga terjadi kebakaran dan api membakar muka dan kedua tangan korban, atau mengalami luka bakar 15 persen di wajah dan tangan korban.

Beruntung sekitar 5 menit kemudian api berhasil dipadamkan karyawan lainya. “Kemudian kedua korban dibawa saudara Agus dan Irwan (karyawan PT TGE) ke Puskesmas Montong,” jelas Kapolsek.

Atas kejadian ini, petugas Polsek Singgahan sudah mendatangi lokasi kejadian. Serta memintai keterangan kepada 3 saksi. Yakni Datsun (40), Cukup (28) dan Aji (30) ketiganya warga Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek. Yang juga karyawan perusahaan.

Polisi mengamankan mesin diesel sebagai barang bukti. Serta masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian kecelakaan kerja ini.  Namun Kapolsek Singgahan belum dapat memastikan, apakah tugas sehari-hari kedua korban sebagai karyawan. Apakah sebagai karyawan mekanik atau lainya. Termasuk apakah kedua korban selama bekerja sudah memakai perlengkapan sesuai ketentuan atau tidak. Karena masih dilakukan pendalaman peristiwa ini.

Filed Manager PT TGE, Ervino saat dikonfirmasi terkait kejadian ini melalui ponselnya tidak dijawab. Saat ditanya melalui aplikasi perpesanan maupun pesan singkat juga tidak dijawab.

Sedangkan Field Manager PT Pertamina EP Cepu Asset IV, Agus Amperianto mengaku pihaknya turut prihatin atas kejadian ini. Bahkan dia langsung sudah meminta penjelasan kepada FM PT TGE atas kejadian yang menyebabkan 2 korban terbakar tersebut.

‘Saya akan menunggu laporan kronologis selengkapnya dari FM KSO TGE. Kami ikut prihatin atas musibah ini, dan berharap masyarakat yang menjadi pekerja dan korban lekas pulih kembali,” ungkapnya.

Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pihak, termasuk bagi PT TGE. “Mudah-mudahan dengan kejadian tersebut KSO TGE bisa mengambil hikmah bahwa pengelolaan migas memerlukan mitigasi resiko dan antisipasi kondisi bahaya yang harus disiapkan secara baik,” katanya.

Dia juga menegaskan bahwa perusahaan harus selalu memberikan pendidikan kepada karyawan atau pekerjanya. Untuk selalu mematuhi segala ketentuan yang berlaku atau mengikat dalam operasional perusahaan.

“Catatan saya atas kejadian ini bahwa edukasi terhadap penanganan pengolaan minyak untuk  pekerja lokal merupakan bagian dari induction hsse dari team KSO TGE, dan diharapkan bisa dipatuhi dan dilaksaakan baik penggunaan alat pelindung diri dan kewaspadaan atas bahaya yg bisa terjadi kapan saja. Selalu berdoa sebelum memulai pekerjaan. Mudah-mudahan ini kejadian yg terakhir dan jangan pernah terjadi lagi,” harap pria yang dekat dengan sejumlah tokoh di Tuban itu. NAL

Print Friendly, PDF & Email