CPNS K2 Kemenag Tuban Sengaja “Digantung”

TUBAN

ABDUL WAHIB: Itu kewenangan pusat. Sampai saat ini kita masih belum menerima kabar dan kejelasan soal K2 untuk P3N tersebut. Itu saja yang bisa saya sampaikan.
ABDUL WAHIB: Itu kewenangan pusat. Sampai saat ini kita masih belum menerima kabar dan kejelasan soal K2 untuk P3N tersebut. Itu saja yang bisa saya sampaikan.

seputartuban.com-Meski sudah dinyatakan lulus dan mengikuti pemberkasan sebagai salah satu persyaratan akhir untuk diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), namun nasib 190 tenaga honorer kategori dua (k2) dari komponen petugas pembantu pencatat nikah (P3N) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, justeru seperti digantung dan makin tidak jelas.

Barisan penggawa P3N tersebut pantas galau akan nasibnya, mengingat honorer K2 Pemkab Tuban yang proses pelaksaan tesnya dilakukan bersamaan tahun 2013 lalu, kini sudah menerima surat tugas dan telah mulai bekerja dengan status sebagai CPNS.

Melihat realita tersebut, sejumlah P3N Kemenag Tuban yang telah dinyatakan lulus merasa dipermainkan dan diperlakukan tidak adil.

“Kami merasa telah dipermainkan. Buktinya semua honorer K2 Pemkab Tuban sekarang sudah menerima SK CPNS dan bekerja. Padahal proses rekrutmennya juga sama-sama tahun 2013,” terang sejumlah P3N asal Kecamatan Kerek, Montong, Merakurak, Semanding dan Kecamatan Rengel ketika ditemui terpisah kepada seputartuban.com.

Yang membuat kalangan P3N makin jengkel, ketika hal tersebut ditanyakan kepada para pejabat Kantor Kemenag Tuban jawabannya selalu sama yaitu “masih belum ada kabar dari pusat”. Jawaban tidak jelas itu menyebabkan mereka merasa dipermainkan. Karena sudah banyak membuang waktu dan biaya untuk mengurusi segala persyaratan yang rumit untuk bisa diangkat menjadi CPNS.

“Sebenarnya kita itu butuh kepastian saja. Kalau memang tidak jadi diangkat menjadi pengawai negeri tidak apa-apa. Tapi kita ini jangan dipermainkan,” kata seorang P3N asal Kecamatan Kerek emosi.

Namun begitu, kalangan P3N yang merasa nasibnya digantung masih berharap  secepatnya ada kejelasan dari pemerintah pusat. Dengan begitu mereka bisa menjalankan tugas dengan baik tanpa harus dijanjikan atau mengharapkan sesuatu yang tidak ada kejelasannya.

“Kalau memang tidak ada kejelasan terus menerus, kita berencana akan mengadakan aksi unjuk rasa besar-besaran untuk mempertanyakan kejelasan nasib kita kepada Kantor Kemenag Tuban selaku perwakilan dari Kementerian Agama,” imbuh P3N lainnya asal Kecamatan Rengel.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban Abdul Wahib, mengaku pasrah dengan ancaman anak buahnya itu karena memang tidak berdaya untuk mengambil keputusan.

“Itu kewenangan pusat, Mas. Sampai saat ini kita masih belum menerima kabar dan kejelasan soal K2 untuk P3N tersebut. Itu saja yang bisa saya sampaikan,” kata dia dengan ekspresi tidak senang saat ditanya seputartuban.com usai membuka gelaran Aksioma MI di GOR Anoraga Jaya Tuban, Senin (22/12/2014) pagi. MUHLISHIN

Print Friendly, PDF & Email